Tradisi Unik Warga Soreang, Cuci Karpet Masjid Setelah Lebaran: Selepas hari raya lebaran, masyarakat di Kabupaten Bandung mempunyai tradisi yang cukup unik dan masih dijaga hingga sekarang. Tradisi unik warga disini adalah mencuci karpet masjid di lokasi saluran irigasi Cibereum letaknya di Kampung Sungapan RT 4/14, Desa Sadu, Kecamatan Soreang yang ada di Kabupaten Bandung.

Tradisi mencuci karpet satu ini sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan setahun sekali. Ada pula yang melakukannya seminggu sebelum memasuki bulan Ramadhan, namun ada pula yang melaksanakannya setelah hari raya lebaran. Bahkan semua warga disini merasa antusias dalam rangka melakukan tradisi unik satu ini.

kunjungi juga artikel mengenai jasa bersih rumah Pekanbaru

Tradisi cuci karpet biasanya dilaksanakan oleh para pengurus RW, remaja masjid, dan Dewan Kemakmuran Masjid. Uniknya, tradisi satu ini tak hanya dilakukan oleh pengurus saja, namun para pencuci karpet berdatangan dari berbagai kecamatan yang di Kabupaten Bandung seperti Margahayu, Katapang, Banjaran, Baleendah, Pameungpeuk dan masih banyak lainnya.

Bahkan DKM yang ada di Cimahi dan Kota Bandung juga ikut melestarikan budaya cuci karpet satu ini, seperti Cimahi, Pasirkoja, dan Cigowendeh. Mereka memilih saluran irigasi Cibeureum karena lokasinya yang luas dan mempunyai ketersediaan air yang banyak. Lokasi ini mempunyai saluran air besar dan jernih sehingga cocok dijadikan sebagai lokasi untuk mencuci karpet.

Tak hanya digunakan untuk kebutuhan mencuci karpet hingga menunggu karpet kering dan dijemur di lokasi sekitar irigas, para pengurus DKM dan warga lainnya juga bisa bersantai di bawah pohon rindang sambil bercengkerama dengan santai. Banyak pengurus yang datang ke lokasi ini menggunakan mobil pikap yang berisikan tumpukan karpet. Tak hanya didominasi oleh para bapak dan pemuda saja, dari anak kecil sampai ibu-ibu juga ikut meramaikan tradisi unik ini.

Sangat berbeda saat mencucikan karpet di laundry, selain harus membayarkan uang dan menunggu beberapa hari. Tradisi ini bisa meningkatkan silaturahmi, kekompakan serta kebersamaan. Karpetnya juga cepat kering sambil bercengkerama.

kunjungi juga: cuci karpet Pekanbaru

Tak jarang para ibu-ibu juga membawa bekal dari rumah atau membawa bahan makanan lengkap dan dimasak di sekitar area tersebut. Banyak juga yang membawa perlengkapan dapur seperti tabung gas, kompor, ketel, dan lainnya. Para laki-laki biasanya mencuci karpet sedangkan para ibu akan siap memasak untuk kebutuhan makanan.

Saat berada di lokasi, karpet masjid akan diturunkan satu per satu dan diangkut menuju ke aliran irigasi untuk dicuci Bersama. Untuk satu karpet biasanya dicuci sekitar 3 hingga 5 orang. Mereka juga sudah membawa peralatan lain seperti gayung, sikat, ember, sabun, dan masih banyak lainnya untuk kebutuhan mencuci karpet.

Setelah karpetnya selesai dicuci, karpet akan dijemur di pinggir sungai dan bendungan di lokasi tersebut. Sambil menunggu karpet kering, mereka akan bercengkerama Bersama layaknya liburan dan piknik murah meriah. Karpet tersebut dicuci karena sudah kotor setelah digunakan salat ied di lapangan. Nantinya karpet akan dipakai lagi di masjid untuk kegiatan beribadah setiap harinya.

Bahkan satu rombongan bisa berjumlah sekitar 50 orang dan sudah mulai berdatangan dan mencuci karpet dari jam 8 pagi. Namun ada pula yang datang di akhir karena pada hari pertama biasanya penuh dan tidak ada lokasi untuk menjemur dan mencucinya karena terlalu banyak orang. Nah itulah hiburan murah meriah yang ada di kabupaten Bandung. Anda juga bisa ikut merayakannya Bersama keluarga sekaligus melestarikan tradisi unik ini.

Pin It on Pinterest

Share This